gkj.lagu-gereja.com |
Download MP3 Music 260000 Klasis KartasuraPembiakan dari , -
Tanggal Pendewasaan: Jumat, Februari 08, 1929 Telepon: 0271717645 Email: gkj_manahan_surakarta@yahoo.com KK: 895 Warga Dewasa: 1312 Warga Anak: 432 Jumlah: 1744 Profil dan Sejarah Pada tanggal 8 Februari 1929 GKJ Manahan didewasakan, yang awalnya merupakan Pepanthan GKJ Margoyudan Surakarta yang berlokasi di Temenggungan Surakarta. Dan pada tanggal 25 Desember 1931 telah memiliki gedung gereja baru yang berlokasi di Manahan yang kemudian diresmikan dalam Kebaktian Natal oleh Ds.Van Eyk, pada waktu sebagai konsulen GKJ Manahan. Pendeta pertama yang mulai melayani GKJ Manahan adalah Bapak Ds. Atmowidjono bertugas sejak tahun 1936. Pada saat itu jumlah warga hanya 50 orang, dan pada tahun 1942 bersamaan tentara Jepang datang menduduki Indonesia, jumlah warga berkembang mencapai 239 orang. Sedangkan Daerah pelayanan GKJ Manahan saat itu meliputi Kota Sala bagian barat, Kartasura, Pengging, Blulukan, Plaur, Karanggede. Tetapi masa pendudukan Jepang itu merupakan lembaran hitam bagi GKJ Manahan dan gereja lain pada umumnya, karena saat itu Jepang menganggap bahwa Agama Kristen adalah milik Belanda yang datang dari Barat. Segala sesuatu yang datang dari Barat dilarang, tidak boleh dilakukan di Indonesia. Sehingga gedung gereja GKJ Manahan saat itu ditutup dan disegel oleh pemerintah penduduk Jepang. Dalam suasana yang mencekam, jemaat tetap mengadakan kebaktian secara diam- diam di gereja lewat pintu belakang, atau di rumah salah seorang warga. Waktu itu Bapak Ds. Atmowidjono meminta kepada tentara pendudukan Jepang untuk membuka segel pintu gereja, ternyata malah ditahan. Kita bersyukur yang akhimya dapat dilepaskan kembali. Kemudian Tuhan berkenan memberikan berkatNya, dengan perantaraan seorang ahli hukum warga jemaat GKJ Manahan yaitu Mr. Soewidji, beliau dapat menunjukkan Piagam Pemerintah Jepang yang memberi perlindungan kepada umat Kristen di Jawa. Oleh karena itu gedung gereja termasuk gereja-gereja se kota Sala, dapat mengadakan kebaktian lagi seperti sediakala, meskipun rasa takut dan cemas belum hilang . Pada tahun 1949 Klasis Surakarta, mengangkat Bapak Pendeta RM. S. Purwowidagdo sebagai Pendeta Utusan Klasis Kartasura, sehingga pelayanan di GKJ Manahan dilaksanakan oleh seorang guru Injil, Bp. RN. Padmowijono. Baru pada tahun 1951 memanggil seorang Pendeta ketiga yaitu Bapak Pdt .S. Hadisewojo. Pepanthan-pepanthan ( Blulukan, Klodran, Tohudan, Sumber ) mulai berkembang. Semula baru ada Pepanthan Blulukan yang diasuh oleh Guru Injil, yang dilayani oleh 4 orang majelis. Kemudian pada tanggal 8 Januari 1966 lahir Pepanthan Klodran, dan sudah mempunyai gedung gereja sendiri dan pada tanggal 25 Desember 1976 saat itu dilayani oleh 7 orang majelis. Pepanthan Tohudan sebenarnya lahir embrionya tahun 1953, mempunyai tempat ibadah sendiri pada tahun 1977 dan diasuh oleh 4 orang majelis. Kemudian diresmikan pada tanggal 25 Desember 1969 oleh Bp. Pdt. S. Hadisewojo. Pepanthan Sumber merupakan pepanthan terakhir dari 4 pepanthan yang ada di GKJ Manahan. Diresmikan pada tanggal 31 Desember 1990 oleh Bp. Walikotamadya Kepala Daerah Tingkat II Surakarta, yang dilayani oleh 12 orang majelis. Semakin berkembangnya warga jemaat di GKJ Manahan maka dirasakan perlu menambah pendeta maka memanggil pendeta baru. Pada tanggal 29 April 1971 ditahbiskanlah Pendeta yang keempat, Bp. Pdt Bambang Brotosudjaly, S.Th. Sejak saat itulah ada 2 orang Pamulang yang melayani jemaat GKJ Manahan Pada tahun 1983 Bp. Pdt. S. Hadisewojo mulai masuk masa emiritus, maka diadakan persiapan untuk memanggil seorang pendeta baru. Pada tanggal18 Januari 1985 menahbiskan Pendeta kelima Bp. Pdt. Widya Notodiryo, S.Th. Dengan berkembangnya warga jemaat, timbul pemikiran perlunya pengembangan sarana fisik, yaitu perluasan gedung gereja agar dapat menampung jemaat yang kebaktian lebih banyak. Pada tanggal 13 April 1986 dimulailah pembangunan Gedung Serba Guna GKJ Manahan, gedung ini berlantai dua, lantai I digunakan untuk pertemuan-pertemuan dan rapat-rapat yang dapat menampung 250 orang, dan direncanakan untuk menampung kebaktian, sementara gedung gereja sedang dalam revitalisasi. Lantai II untuk kantor gereja, kantor Klasis Kartasura dan ruang perpustakaan. Pembangunan Gedung Serba Guna yang direncanakan selesai selama 2 tahun, atas berkat Tuhan Yang Maha Kasih ternyata 4 bulan lebih awal sudah selesai, yaitu pada bulan Desember 1987. Pada tanggal 21 Mei 1993 dilakukan peletakan batu pertama revitalisasi gedung Gereja Manahan. Dengan revitalisasi daya tampung gereja-gereja akan meningkat yang semula 500 orang menjadi 1.200 orang. Akhimya atas berkat dan karunia Tuhan Purna Pugar Gedung Gereja dan dapat diresmikan pada hari Selasa Kliwon, 29 Maret 1994, yang dihadiri oleh Bp. Mayor Jendral Pol. Drs. A.A. Soegijo Kapolda Jateng/DIY; Bp. H.R. Hartomo, Walikotamadya Kepala Daerah Tingkat II Surakarta; Para pejabat Sipil dan Militer di Surakarta; Para wakil jemaat dari gereja-gereja tetangga dan seluruh warga jemaat GKJ Manahan. Pada tanggal 15 September 2002, Pendeta GKJ Manahan yang ke-empat dipanggil Tuhan. Duka menyelimuti jemaat GKJ Manahan sejak Pdt. Bambang Brotosudjaly, S.Th. meninggal dunia, jemaat GKJ Manahan mulai merasakan kebutuhan akan seorang Pendeta. Maka proses pemanggilan Pendetapun dirintis lagi. Setelah melalui proses pemanggilan pada tanggal 30 Maret 2005, GKJ Manahan meneguhkan seorang Pendeta keenam yaitu Pdt Retno Ratih Suryaning Handayani, M.Th yang sebelumnya sudah melayani 12 tahun di GKJ Kutoarjo, Purworejo. Mengingat perkembangan jumlah jemaat GKJ Manahan semakin pesat dan kompleksitas pelayanan, maka dirasa perlu untuk menambah pendeta. Kemudian setelah melalui proses pemanggilan sejak tahun 2007, maka pada saat ini tanggal 10 Pebruari 2010 di tahbiskan Pendeta yang ketujuh yaitu Bapak Pendeta Fritz Yohanes Dae Pany, S.Si.
Tanggal Pendewasaan: 20 Desember 1935
260300 GKJ Plaur Tanggal Pendewasaan: 01 Januari 1981
Tanggal Pendewasaan: 27 Oktober 1990
Tanggal Pendewasaan: Kamis, Agustus 23, 2007 Pepanthan: 0 Blok/Wilayah: 5/0 Profil dan Sejarah 1. Tanggal 27 Januari 1967 Surat Ijin Berkumpul dari Kepolisian Wilayah Wonohardjo Tjolomadu Nomor Polisi 4/115/V/Intell/1967. 2. Tanggal 20 Pebruari 1967 Surat dari GKJ Manahan untuk berkumpul guna Pendidikan Agama Kristen/Penelahaan Alkitab di rumah Ibu Djojosuparto, Mantren, Klodran setiap malam dimulai pukul 19.00 dengan pembicara Bp. Tjiptowardojo, yang beranggotakan 15 orang. 3. Tanggal 25 Januari 1972 Surat penunjukan kepada Bp. Tjiptowardojo sebagai penghubung warga dengan pemerintah. Dengan adanya pepanthan Klodran yang menginduk ke GKJ Manahan. 4. Tanggal 23 Agustus 1996 Pepanthan Sumber bersama dengan pepanthan Klodran didewasakan menjadi GKJ Sabda Winedhar Surakarta. 5. Tanggal 23 Agustus 2007 GKJ Sabda Winedhar Surakarta berbiak menjadi dua gereja dewasa yaitu GKJ Sumber dan GKJ Sabda Winedhar yang berdomisili di mantren Rt 01/VII Klodran, Colomadu, Karanganyar. 6. Saat ini memiliki seorang pendeta, 21 majelis yang terdiri dari 10 tua-tua, dan 11 diaken. Visi : "Menjadi kawan sekerja Allah dalam mewujudkan damai sejahtera"
Tanggal Pendewasaan: 10 Januari 1997
Tanggal Pendewasaan: 05 Juni 2004 Profil dan Sejarah Benih yang tumbuh di GKJ Gatak Sukoharjo diawali oleh seorang tenaga pendidik yaitu keluarga S. Satyatmaja, yang mengajar di Sekolah Dasar. Sebagaimana figur seorang guru beliau sangat dihormati oleh warga masyarakat khususnya di wilayah Dusun Tumpeng, Desa Luwang, Kecamatan Gatak. Filosofi jawa yang mengatakan bahwa sosok Guru patut "digugu lan ditiru" melekat di kalangan mayarakat. Hal tersebut muncul ketika warga masyarakat menyaksikan kesaksian hidup yang dilakukan oleh keluarga S. Satyatmaja. Seiring dengan kesaksian beliau, maka tidaklah heran ketika banyak warga masyarakat simpati dengan kehidupannya, serta ada beberapa warga yang berkeinginan untuk mengikuti jejaknya dan menjadi Kristen. Tanggapan warga masyarakat ternyata tidak hanya di wilayah Tumpeng tapi menyebar ke desa Blimbing, Klaseman, dan Trosemi. Maka pada bulan Januari 1965 beliau mengajak jemaat untuk mengadakan ibadah. Berkat terjalinnya hubungan yang baik dengan pemerintah desa Blimbing, jemaat ini diperkenankan untuk mengadakan ibadah di Balai Desa Blimbing yang diikuti oleh 20 orang. Kurang lebih 13 bulan ibadah berlangsung di tempat tersebut. Karena jumlah jemaat yang semakin banyak dan balai desa sering digunakan oleh pemerintah desa, maka pada tanggal 6 Februari 1966 ibadah dipindahkan ke rumah Bp. Suyarno Praptohandoyo di Tumpeng. Pada hari Selasa tanggal 17 September 1968 GKJ Wonosari sebagai gereja pepanthan didewasakan oleh GKJ Delanggu sekaligus menjadikan Gereja Gatak sebagai pepanthan GKJ Wonosari dan Pdt.S.Notosoedarmo sebagai konsulennya. Ibu Syamtiyah selaku istri pendeta konsulen dengan tekun mendampingi bahkan juga turut melayani dan membina melalui katekisasi sehingga semakin hari iman mereka semakin bertumbuh. Komunikasi dan hubungan dengan pemerintah desa setempat selalu terjalin dengan penuh keharmonisan sehingga nampak juga buah dari kerjasama itu. Gereja diberi sebidang tanah seluas 600 m2 yang berlokasi di dusun Tempel, desa Blimbing dengan status hak milik. Kemurahan Tuhan selalu nampak ketika warga jemaat terus bergumul untuk memiliki gedung sebagai sarana ibadah. Dengan bergotong-royong dibantu Sinode dan warga jemaat maka pada tanggal 1 Juni 1971 pembangunan gedung Gereja dimulai. Proses pembangunan gedung Gereja memerlukan waktu kurang lebih tujuh karena faktor biaya menjadi kendala. Akhirnya pada tanggal 25 Desember 1978 gedung Gereja sudah bisa digunakan dan ibadah yang semula di rumah Bp. Suyarno Prapto- handoyo saat itu dipindahkan dan dilaksanakan di gedung Gereja. Pada tahun 1993 jumlah warga jemaat GKJ Wonosari pepanthan Gatak ada 168 warga dewasa dan 119 anak-anak. Suatu bukti campur tangan Tuhan Gereja terus berkembang. Melihat perkembangan warga GKJ Wonosari pepanthan Gatak maka dalam persidangan Klasis Kartasura ke 26 di GKJ Wonosari, majelis sepakat untuk mengusulkan pepanthan Gatak segera didewasakan. Usulan tersebut ternyata mendapat tanggapan dari Klasis Kartasura, maka mulai tahun 2002/2003 Gereja Gatak dilatih untuk mandiri oleh GKJ Wonosari. Tepatnya tanggal 5 Juni 2004 Gereja Gatak yang sebelumnya pepanthan dari GKJ Wonosari akhirnya dewasa. Jumlah warga saat didewasakan yaitu 69 warga anak-anak dan 229 warga dewasa tersebar di 4 kelompok yaitu Tumpeng, Blimbing, Boto dan Klaseman. Majelis yang bertugas saat itu:
Tanggal Pendewasaan: 23 Agustus 2007 Profil dan Sejarah Berawal dari Blok II - GKJ Manahan yang berada di wilayah Kelurahan Sumber RT. 01 RW. VII Banjarsari - Surakarta, karena Blok II tersebut mengalami pertumbuhan yang sangat pesat, mempunyai Warga Jemaat yang cukup memenuhi syarat dan mempunyai tempat ibadah sendiri, maka pada hari Senin, 31 Desember 1990 statusnya ditingkatkan dari Blok menjadi Pepanthan Sumber - GKJ Manahan. Nampaknya benih-benih Injil yang disebarkan oleh tokoh-tokoh Pepanthan Sumber terus mengalami pertumbuhan hingga pada hari Jumat, 23 Agustus 1996 bersama dengan Pepanthan Klodran, didewasakan menjadi Gereja Dewasa dengan nama Gereja Kristen Jawa Sabda Winedhar Surakarta. Benih yang sudah bertumbuh itu kini semakin berkembang sehingga GKJ Sabda Winedhar Surakarta yang terdiri dari Jemaat di Sumber dan Klodran bersepakat untuk melakukan Pembiakan menjadi Gereja yang Dewasa secara mandiri di kedua wilayah masing-masing, menjadi :
Yang Pembiakannya dilangsungkan pada hari Kamis, 23 Agustus 2007. Sejak saat itu tgl. 23 Agustus ditetapkan menjadi hari lahirnya (Ulang Tahun) GKJ Sumber. Mengingat sejak Pembiakan itu GKJ Sumber belum memiliki Pendeta, maka Majelis GKJ Sumber beserta seluruh Warga Jemaat memanggil Bp. Pdt. Santosa Budi Harjono, M.Th yang tadinya melayani di GKJ Wales untuk diproses menjadi Pendeta GKJ Sumber. Atas perkenan Tuhan Yesus Raja Gereja, proses pemanggilan Pendeta berjalan dengan baik hingga diteguhkannya Bp. Pdt. Santosa Budi Harjono, M.Th menjadi Pendeta GKJ. Sumber pada hari Jumat, 26 Februari 2010.
Pelatihan Online EasyWorship 2009 mulai 06 April 2015 - Soal Latihan 1 EasyWorship 2009 - Pembuatan Slide Tata Ibadah - Register | Login | Kalender Liturgi GKJ November 2022 Selanjutnya: 27 Klasis BoyolaliSebelum: 25 Klasis Lawu-Karanganyar
Nyanyian Ibadah Gereja: MENU UTAMA:Lagu Koor Gereja, JB (Pujian Sekolah Minggu), KMM, KJ, PKJ, GB, NKB, Kidung Ceria, NR, NR TORAJA, PKJ TORAJA, NKB TORAJA, NJNE, PENANIAN MASALLO', Pa'pudian, Mazmur Genewa, Nyanyian Jemaat GPM, LIRIK LAGU ROHANI SUNDA, Kidung Kabungahan KKB, KPKL, KPKA, Kidung RIA GKJW, Buku Ende, BN (Buku Nyanyian HKBP), Suplemen Buku Ende, MNR1 (Mazmur dan Nyanyian Buku 1), MNR2 (Mazmur dan Nyanyian Buku 2), Nafiri Rohani, MAZMUR MP3 GKI, NP (Nyanyian Pujian), Lagu Tiberias, Nafiri Kemenangan, Lagu GMS, PPK, PPPR, KPPK, NKI, NRM, Buku Lagu Perkantas, KPJ, KRI, KPRI, KLIK, NNBT, DSL, LS, Doding Haleluya, LKEE, Suara Gembira, , Puji Syukur, Madah Bakti, Kidung Pasamuan Jawi (KPJ)(1) Alkitab JAWA Prajanjian Lawas(1) Contoh Tata Ibadah GKJ(25) Kalender GKJ 2017(7) Kalender GKJ 2018(12) Kalender GKJ 2019(12) Kalender Liturgi GKJ 2023(12) Khotbah GKJ 2016(1) Kidung Pasamuan Jawi (KPJ)(317) Kidung Pasamuwan Kristen (KPK)(8) Kidung Pasamuwan Kristen Anyar (KPKA)(345) Kidung Pasamuwan Kristen Lawas (KPKL)(171) Kidung Ria GKJW(30) Klasis Gereja Kristen Jawa (GKJ)(32) NA(1) Pembacaan Alkitab 2016(1) Renungan GKJ 2022(29) Renungan GKJ 2023(13) Tentang GKJ(3) xxx(4) | Register Login
Links:
lagu-gereja.com,
bible.,
perkantas,
gbi,
GKII,
gkj,
hkbp,
MISA,
gmim,
toraja,
gmit,
gkp,
gkps,
gbkp,
LAGU LAGU TIBERIAS,
Hillsong,
PlanetShakers,
JPCC Worship,
Symphony Worship,
Bethany Nginden,
Christian Song,
Lagu Rohani,
ORIENTAL WORSHIP,
Lagu Persekutuan
Tags: Kalender Liturgi GKJ November 2022 Minggu, 26 Juni 2022 Renungan GKJ Minggu, 26 Juni 2022 - II Raja-raja 2:1-2,6-14 - Minggu Biasa VIII Minggu ke-3 setelah Pentakosta (Hijau) Minggu, 19 Juni 2022 Renungan GKJ Minggu, 19 Juni 2022 - I Raja-raja 19:1-4,(5-7),8-15a - Minggu Biasa VII Minggu ke-2 setelah Pentakosta (Hijau) Minggu, 12 Juni 2022 Renungan GKJ Minggu, 12 Juni 2022 - Amsal 8:1-4,22-31 - Minggu Trinitas (Putih) Minggu, 5 Juni 2022 Renungan GKJ Minggu, 5 Juni 2022 - Kisah Para Rasul 2:1-21 - Petakosta (Merah) Minggu, 15 Mei 2022 Renungan GKJ Minggu, 15 Mei 2022 - Saling Mengasihi - Kisah Para Rasul 11:1-18 - Minggu Paskah V (Putih) |
popular pages | login | e-mail: admin@lagu-gereja.com © 2012 . All Rights Reserved. |