gkj.lagu-gereja.com

View : 1082 kali
Download MP3 Music

080000 Klasis Yogyakarta Barat

Pembiakan dari , -
d/a. GKJ Wirobrajan,
Jl. Kapten P. Tendean No.55,
Yogyakarta - 55252
Telepon:  Email: Klasis@
Gereja Dewasa: 8 Pepanthan: 17 Blok/Wilayah: 23/31
Pendeta L: 7  Pendeta P: 0  Jumlah Pendeta: 7
Vikaris: 0  Pendeta Emeritus: 5
KK: 1.593  Warga Dewasa: 5.583  Warga Anak: 2.078  Jumlah: 7.661


jpg080100 GKJ Medari

Tanggal Pendewasaan: 06 Oktober 1935
Alamat: Gg. Cendrawasih No.1,
RT.14 RW.30, Murangan VIII,
Triharjo, Sleman,
Yogyakarta - 55514
Telepon: 0274868331 Email: gkjmedari.medari@gmail.com
Pepanthan: 4 Blok/Wilayah: 0/12
Pep. Cebongan; Pep. Tempel; Pep. Japanan; Pep. Mancasan
Pendeta L: 1Pendeta P: 0 Jumlah: 1
Pdt. Eko Iswanto, S.Si.
Vikaris: 0 Pendeta Emeritus: 1
; Pdt. Em. Sutikno
KK:  Warga Dewasa: 547 Warga Anak: 190 Jumlah: 737

Profil dan Sejarah

Pada mulanya pabrik gula di Medari mempunyai poliklinik untuk kesehatan karyawan pabrik. Karena pabrik tak bisa mengelola maka kurang lebih pada tahun 1914 poliklinik tersebut diserahkan kepada Petronela Hospital atau Rumah Sakit Bethesda sekarang.

Tahun 1915 dikelola oleh Petronela Hospital dibawah pimpinan Dokter YP. Frais (Sepuh). Pada waktu itu yang mengepalai poliklinik adalah Mantri Yakobus (mertua Bp. Yohanes). Karena tiap 4 sampai 5 tahun sekali ada pergantian personil/pimpinan, kira-kira tahun 1924 dipegang oleh Mantri R. Alib Wiryo Sudjono sampai tahun 1933 (Ayah Bp. Asmo Pratiknyo warga GKJ Gondokusuman). Poliklinik yang kemudian berkembang menjadi Rumah Sakit itu, pada tahun 1950-an diambil alih oleh pemerintah dan kini menjadi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sleman.

Setiap hari Senin sebelum mulai bekerja diadakan renungan, yang lama-kelamaan menjadi sebuah kebaktian kecil. Karena dirasakan kurang pas apabila menempati ruangan poliklinik sebagai tempat kebaktian, maka kebaktian kemudian dipindahkan ke rumah Bp. Sodikromo (Ayah Bapak Surahyo Martosuwito). Adapun keluarga yang ikut dalam kebaktian pada waktu itu antara lain keluarga Bp. Sodikromo, Bp. Kariyo dan Bp. Sastro asal Terwilen. Pendukung berkembangnya renungan kebaktian Bp. Aryo sebagai Kolportir (Penjual buku-buku rohani). Bp. Aryo ayahnya Bp. Slamet (kakek Bp. Sem Sihadi.

Pada tahun 1924/1925 Guru Injil pertama Bp. Purwosuhadi dari GKJ Gondokusuman lulusan Pendidikan Kursus oleh Pendeta Baker (Sepuh) dan Pendeta Dokter Apos. Pada tahun kurang lebih 1929 pada waktu itu pimpinan poliklinik Mantri Sapon dan Guru Injil Bp. Purwosuhadi pindah ke Gereja Patalan diganti guru injil Bp. Martomo Eliada (Guru Injil lulusan Teologi pertama). Warga bertambah lagi dari Pangukan, Beran termasuk Mbah Moro dan Bp. Sedyosuwito. Bangunan permanen Gereja dibangun kurang lebih 1930 mengganti bangunan dari gedek.

Pendukung berkembangnya gereja: Yan Klerek Yoram (karyawan pabrik gula Medari) putera pertama Bp. Yoram.

Pada waktu pimpinan poliklinik Mantri Reksopurnomo mulai ada Majelis Gereja yang diteguhkan pada tanggal 6 Oktober 1935. Tanggal ini menjadi hari Ulang Tahun GKJ Medari.

Pada tahun 1954 GKJ Medari memanggil Pendeta Praptosiswoyo sampai tahun 1961 karena beliau dipanggil negara menjadi pendeta militer di Cimahi. Selanjutnya Gereja Medari memanggil pendeta Konsulen yaitu Pendeta Hadiwidjojo dan Pendeta Sutrisno Laban.

Pada tanggal 20 Juni 1967 GKJ Medari memanggil pendeta/pentahbisan Pendeta yang kedua yaitu Pdt. Sutikno. Beliau melayani sampai masa emeritus pada tanggal 31 Desember 2001, kemudian diteruskan oleh Pdt. Firdaus Tjahjanto Kurniawan, S.Si., yang ditahbiskan pada tanggal yang sama.

Demikian sejarah ringkas berdirinya GKJ Medari dan perkembangannya. 


jpg080200 GKJ Wirobrajan

Tanggal Pendewasaan: 27 Maret 1959
Alamat: Jl. Kapten  Piere Tendean No.55,
Yogyakarta - 55252
Telepon: 0274377766 Email: gkjwirobrajan@gmail.com
Pepanthan: 1 Blok/Wilayah: 12/0
Pep. Gedongkiwo
Pendeta L: 1Pendeta P: 0 Jumlah: 1
Pdt. Yosef Krisetyo Nugroho, S.Sos.,M.Div.
Vikaris: 0 Pendeta Emeritus: 1
-; Pdt. Em. Eddi Krisbudiarto, M.Th.
KK: 350 Warga Dewasa: 1101 Warga Anak: 409 Jumlah: 1510

 

 

 

 

 


jpg080300 GKJ Rewulu

Tanggal Pendewasaan: 31 Januari 1960
Alamat: Gancahan V,
Sidomulyo, Godean,
Sleman,
Yogyakarta - 55564
Telepon: 02746496181 Email: Gereja@
Pepanthan: 4 Blok/Wilayah: 0/0
Pep. Godean; Pep. Sumber Gamol; Pep. Gamping; Pep. Gancahan VIII
Pendeta L: 1Pendeta P: 0 Jumlah: 1
Pdt. Kus Aprianto, S.Si.
Vikaris: 0 Pendeta Emeritus: 1
-; Pdt. Em. Philipus Hartono, Sm.Th.
KK: 300 Warga Dewasa: 1087 Warga Anak: 646 Jumlah: 1733

 

 

 


jpg080400 GKJ Jatimulyo

Tanggal Pendewasaan: 01 Januari 1965
Alamat: Jatimulyo TR.I/648,
RT.11 RW.03,
Kricak, Tegalrejo,
Yogyakarta - 55242
Telepon: 0274589535 Email: gkjjatimulyo@ymail.com
Pepanthan: 2 Blok/Wilayah: 0/12
Pep. Gondolayu; Pep. Mlati
Pendeta L: 1Pendeta P: 0 Jumlah: 1
Pdt. Sat Herry Sucahyo, S.Si.
Vikaris: 0 Pendeta Emeritus: 2
-; Pdt. Em. DR. Judowibowo Poerwowidagdo; Pdt. Em. Hermas Maridjan
KK: 287 Warga Dewasa: 1156 Warga Anak: 378 Jumlah: 1534

Profil dan Sejarah

Bermula pada semangat melayani masyarakat di bidang pendidikan, sekelompok orang berkumpul dan konsen membangun relasi bersama Pengurus BOPKRI dan berhasil mendirikan SD BOPKRI Karangwaru Lor pada bulan Agustus 1956. Diluar dugaan masyarakat menyambut dengan antusias, membuat semangat pelayanan sekelompok orang ini semakin berkembang. Maka pada tahun 1957 SMP BOPKRI VIII di Karangwaru Lor, resmi didirikan. Sehingga akhirnya tanggal 27 September 1958 dibentuk Panitia Persiapan Pepanthan Barat Laut / (wilayah IV dan V GKJ Gondokusuman).
Tahun 1959 pada tanggal 1 Januari, ibadah perdana sebagai pepanthan dilakukan, bertempat di gedung SMP BOPKRI VIII Karangwaru Lor. 13 Januari 1962, panthan Barat Laut GKJ Gondokusuman mendapatkan berkat Tuhan sebidang tanah luas 1135 m2 yang terletak di kampung Nangka Kapuk Kricak Lor (sering disebut Lor Nagari/Utara Kraton).
Singkat cerita, jemaat semakin berkembang dan menjadi jemaat dewasa pada tanggal 1 Januari 1965 dengan nama GKJ Jatimulyo. Mengapa kok tidak memakai nama GKJ Nangka Kapuk Kricak Lor? Justru memakai nama GKJ Jatimulyo, karena ingin menunjukkan identitas Jatining Kamulyan ing Sariraning Sang Kristus. Sedangkan konteks sosial masyarakat Kricak Lor saat itu bercitra kurang baik. Lambat laun nama kampung Nangka Kapuk mulai dilupakan dan berganti nama kampung Jatimulyo hingga sekarang ini.
Dalam doa dan bekerja, GKJ Jatimulyo ingin menjadi alat Tuhan yang mengibarkan jatining kamulyan ing Sariraning Sang Kristus, sehingga menjadi gereja yang hadir dalam kehidupan masyarakat. 


jpg080500 GKJ Kebonagung
Tanggal Pendewasaan: 08 Desember 1970
Alamat: Pojok V RT.05 RW.11,
Sendangagung, Minggir,
Sleman,
Yogyakarta - 55562
Telepon:  Email: gkj_kebonagung@yahoo.com
Pepanthan: 0 Blok/Wilayah: 0/7
Pendeta L: 1Pendeta P: 0 Jumlah: 1
Pdt. Agung Budiarta, S.Th.
Vikaris: 0 Pendeta Emeritus: 0
-; -
KK: 147 Warga Dewasa: 367 Warga Anak: 112 Jumlah: 479

Profil dan Sejarah

Keberadaan jemaat Gereja Kristen Jawa Kebonagung di wilayah kelurahan Sendangagung Minggir Sleman dimulai dengan kehadiran Bapak Raden Sarma Wihardja seorang juru rawat utusan dari RS Petronella Hospital (Bethesda) pada tahun 1924.
Didalam melaksanakan tugas sebagai juru rawat, Bapak R. Sarma Wihardja sekaligus melakukan Pekabaran Injil kepada setiap orang yang menghendaki pelayanan kesehatan atau berobat. Dengan mempergunakan metode pelayanan pengobatan yang didahului dengan doa dan pembacaan Firman Tuhan, banyak orang yang bersedia mengenal Tuhan melalui karya penyelamatan didalam Tuhan Yesus Kristus.
Pelayanan Bapak R. Sarma Wihardja dengan dibantu oleh Bapak Hardja Pertoma dan Bapak Atma Pawira yang selanjutnya dikenal dengan sebutan tiga serangkai (Janget Pinetelon) semakin menampakkan buah berupa bertambahnya orang yang mengenal Tuhan Allah, serta dengan perlengkapan yang seadanya kegiatan ibadah Minggu kali pertama diadakan di Klinik Kesehatan tempat Bapak R. Sarma Wihardja melayani tugas sebagai seorang mantri kesehatan.
Dengan perkembangan yang terjadi ketiga orang tersebut mempunyai kerinduan untuk mendirikan tempat pendidikan. Pada tahun 1936 terwujudlah keinginan tersebut, sehingga makin lengkaplah sarana pekabaran Injil dengan dibangunnya sekolah yang hingga waktu ini dikenal dengan Sekolah Dasar BOPKRI Minggir.
Orang-orang Kristen di wilayah Kebonagung semakin memperoleh perhatian dari Gereja Kristen Jawa Gondokusuman Yogyakarta yang saat itu juga melakukan Pekabaran Injil sampai wilayah Ngento-ento. Beberapa Guru Injil secara bergantian diutus ke Kebonagung untuk melakukan penggembalaan.
Pada tahun 1955, sewaktu Bapak Sulam Sungkono seorang pembantu Pendeta dari Gereja Kristen Jawa Ngento-ento melayani di Kebonagung, tempat kebaktian pada waktu itu diadakan secara berpindah-pindah mulai dirasakan kurang memadai, sehingga pada tahun 1956 atas prakarsa Bapak Raden Sarma Wihardja, Bapak Hardja Pertoma dan Bapak Atma Pawira dibangunlah gedung Gereja yang merupakan tanah hibah seluas 611 M2. Meskipun banyak ditemui hambatan-hambatan dalam proses pembangunan terutama dalam pendanaan, akhirnya pembangunan Gedung Gereja dapat diselesaikan dan diresmikan pada tanggal 01 Juni 1960 dengan ditandai Sengkala "Sirnaning Reretu Trus Mardika".
Gereja Kebonagung pada waktu itu merupakan pepanthan Gereja Kristen Jawa Ngento-ento terus berbenah diri dan berkembang, sehingga pada tahun 1970 Gereja Kristen Jawa Ngento-ento pepanthan Kebonagung mengajukan diri untuk didewasakan menjadi Gereja yang mandiri. Berdasarkan keputusan Rapat Majelis Gereja Kristen Jawa Ngento-ento pada tanggal 08 Desember 1970 terwujudlah sudah keinginan Gereja Kebonagung didewasakan dengan nama Gereja Kristen Jawa Kebonagung Minggir Sleman Yogyakarta.
Belum lama ini, Jemaat Gereja Kristen Jawa Kebonagung memiliki seorang Pendeta yang ditahbiskan pada tanggal 15 Februari 2000 atas nama Pendeta Agung Budiarta, S.Th. Karena berkat Allah hingga waktu ini 08 Desember 2014 genaplah sudah Gereja Kristen Jawa Kebonagung berusia 44 tahun.
Tuhan Yesus Raja Gereja memberkati kita bersama. Amin 


jpg080600 GKJ Sedayu                     Update: 17/05/2017

Tanggal Pendewasaan: Rabu, Oktober 31, 1990
Alamat: Jl. Wates KM.12,
Purwomarto, Argorejo,
Sedayu, Bantul, Yogyakarta - 55752
Telepon: - Email: gkjsedayu@gmail.com

Pepanthan: 3 Blok/Wilayah: 0/0
Pep. Sengon; Pep. Kaliurang; Pep. Sungapan
Pendeta L: 0 Pendeta P: 0 Jumlah: 0
-
Vikaris: 0 Pendeta Emeritus: 0
-; -
KK: 211 Warga Dewasa: 483 Warga Anak: 127 Jumlah: 610

 

 

 

 


jpg080700 GKJ Ngento-ento                     Update: 31/05/2017

Tanggal Pendewasaan: 31 Desember 1938
Alamat: Jl. Godean KM.13,
Sumberan, Sumberagung,
Moyudan, Sleman,
Yogyakarta - 55563
Telepon:  Email: info@gkjngento-ento.org
Pepanthan: 1 Blok/Wilayah: 5/0
Pendeta L: 1Pendeta P: 0 Jumlah: 1
Pdt. Pracayaningtyas, S.Si.
Vikaris: 0 Pendeta Emeritus: 0
-; -
KK: 100 Warga Dewasa: 300 Warga Anak: 52 Jumlah: 352

Profil dan Sejarah

Pendahuluan

Pertumbuhan suatu gereja bisa digambarkan sebagai layaknya pohon. Dari tunas yang kecil apabila dirawat dan dijaga dengan baik dan penuh kasih maka sampai akhirnya menjadi pohon yang besar dengan dahan dan cabang serta bisa jadi berbunga ataupun berbuah. Sebagai suatu bangsa yang berdiri dengan beragam keberadaannya, baik suku, agama dan etnis, gereja dalam perjalanannya juga ikut mewarnai kehidupan berbangsa dan bernegara dari bangsa Indonesia sendiri. Gereja sebagai kata dari bahasa Indonesia, yang dalam bahasa Inggris disebut "church", "igreya" dalam bahasa Portugisnya, Perancis "eglise", dan "ekklesia" dari bahasa Yunani1, tentunya tidak serta-merta bisa dipahami secara sama bagi semua orang. Karena dalam perkembangannya gereja pada abad pertama dilihat dari saat pengikut Yesus yang berkumpul, di mana kumpulan atau komunitas ini yang kemudian disebut sebagai ekklesia (Kisah Para Rasul 15:41), dengan pengartian gereja adalah ekklesia, yaitu satu komunitas yang di dalammya adalah orang-orang yang terhisap pada Tuhannya, yaitu Yesus Kristus. Selain itu pertumbuhan gereja dalam kebersamaannya bisa digambarkan seperti halnya lingkaran:

a. Gereja Dewasa

b. Gereja dewasa dalam lingkup Klasis

c. Gereja dewasa dalam lingkup Sinode

A. Gereja Dewasa

Gereja juga sebagai tubuh Kristus, diharapkan mampu menyatukan semua anggota- anggotanya yang datang dari berbagai kelas sosial, latar belakang, karakter, dan sebagainya. Sebagai satu kesatuan yang hanya tetap memperlihatkan kasih Kristus sang kepala gereja itu sendiri. Senantiasa membawa kedamaian juga membawa anggotanya pada karakter di dalam Kristus. [1]  Dalam perjalanan sejarahnya gereja juga telah membawa berbagai gejolak yang tidak saja membuat sukacita tetapi ada juga yang membawa kepada luka hati, merasa dikhianati, dan lain sebagainya. Demikian pula keberadaan GKJ Ngento-ento dalam perjalanan sejarah GKJ Ngento-ento memang telah mendewasakan beberapa gereja yang dulunya masuk wilayah Ngento-ento, seperti: GKJ Kebonagung, juga Rewulu juga beberapa GKJ yang masuk di wilayah Kab. Kulon Progo. Gereja-gereja inilah yang juga menjadi saksi sejarah tumbuh kembangnya GKJ Ngento-ento sebagai gereja dewasa. Sejarah perkembangan GKJ Ngento-ento sebagai gereja dewasa sendiri ada berbagai versi yang berbeda. Versi pertama mengungkapkan bahwa GKJ Ngento-ento adalah bagian dari GKJ Gondokusuman sehingga bisa dikatakan sebagai anak dari Gondokusuman. Hal ini bisa dimaklumi dikarenakan sebelum memiliki pendeta, GKJ Ngento-ento dan beberapa gereja lainnya dalam memenuhi kebutuhan pelayanan serta pemeliharaan iman para jemaatnya dibantu oleh para pendeta dari GKJ Gondokusuman, semisal: Pdt. P. Soepater, Pdt. Harun, dan juga ada Van den Bosch, yang dipercaya sebagai pendeta konsulen untuk GKJ Ngento-ento. Selain itu adanya pendeta- pendeta dari GKJ Gondokusuman yang ikut membantu pelayanan di GKJ Ngento-ento memberi pengaruh yang cukup baik. Pengaruh itu antara lain pembangunan gedung GKJ Ngento-ento sendiri. Awal pembangunan gedung gereja yang akan dibangun di wilayah Brangwetan di tanah keluarga Bapak Adma, juga tanah bagian dari keluarga Bapak Ali. Namun karena lokasinya yang agak masuk maka dengan berbagai pertimbangan dari beberapa tokoh, seperti: Bapak Isis, Bapak Petrus, dan Bapak Natan, pembangunan dialihkan ke daerah Kruwet (yang sekarang ini), dengan cara tukar tanah. Sedangkan untuk bentuk gedung gereja sendiri mengambil layaknya miniatur GKJ Gondokusuman. Pengambilan bentuk bangunan ini juga besar kemungkinan karena peran  para pendeta dari GKJ Gondokusuman ini. Jadi tidak menutup kemungkinan ada beberapa jemaat yang merasakan ikatan emosi dengan GKJ Gondokusuman.[1]  Selain itu hal yang memperlihatkan pengaruh pendeta-pendeta dari GKJ Gondokusuman ini adalah adanya candra sengkolo, elah-elah, atau pengetan dengan bahasa Jawa "Ngesti Kawroeh Aroeming Jagad 8391".

Elah-elah ini yang diyakini pemberian dari salah satu pendeta GKJ Gondokusuman. Setelah gedung gereja berdiri, GKJ Ngento-ento pun berbenah untuk mendapatkan pendeta sendiri. Hal ini dipertimbangkan karena untuk membuat kegiatan di gereja ini diharapkan semakin maju.

Versi kedua ada yang menyatakan bahwa awal pertumbuhan dan perkembangan GKJ Ngento- ento sendiri dimulai dari adanya Gereja Kerasulan di daerah Pare (yang sekarang masuk dalam wilayah pepanthan GKJ Ngento-ento). Sekitar tahun 1928 yang diperkirakan antara bulan Oktober- Nopember di mana merupakan tahun-tahun setelah Kyai Sadrach wafat, sekitar 40 orang dewasa jemaat Sadrach yang berasal dari Ngento-ento menyatakan bergabung dengan gereja zending.[2] Keadaan ini terjadi dimungkinkan karena adanya perbedaan pandangan dalam cara menafsirkan Alkitab di tahun tersebut, sehingga mengakibatkan beberapa jemaat memilih melepaskan diri dari Gereja Kerasulan.[3] Beberapa jemaat yang berasal dari daerah Brangwetan (salah satu wilayah dari GKJ Ngento-ento), seperti diantaranya adalah Bapak Carik Sastrodirjo, Bapak Atmodirjo,  Bapak Sudirjo, Bapak Kromodiharjo,[4] di kemudian hari jemaat yang memisahkan diri ini mencari solusi bagaimana cara untuk tetap memelihara keimanannya kepada Kristus dan akhirnya sepuluh tahun kemudian setelah bergabung dengan gereja zending, yakni tahun 1938 keberadaan GKJ Ngento-ento diperkenalkan sebagai salah satu gereja dewasa di wilayah Yogyakarta Barat. Pendewasaan gereja ini dapat diketahui dari dasar adanya undangan peresmian gereja yang masih tersimpan rapi sebagai arsip gereja. Dalam undangan tersebut dijelaskan bahwa gereja diresmikan pada tanggal 7 November 1938 ( tanggal inilah yang kemudian ditetapkan sebagai Hari Jadi GKJ Ngento-ento). Namun perlu diketahui meskipun sudah menjadi gereja dewasa untuk pelayanan kegiatan dari GKJ Ngento-ento masih dilayani oleh beberapa pendeta dari GKJ Gondokusuman. Hal ini dikarenakan setelah bergabung dengan zending, GKJ Ngento-ento belum mendapatkan pendeta yang secara utuh melayani di Ngento-ento.  Setelah beberapa lama dilayani oleh pendeta dari GKJ Gondokusuman maka GKJ Ngento- ento pun yang semakin berkembang dalam kegiatan pelayanannya segera berbenah dengan menahbiskan beberapa pendeta dalam kurun waktu yang tidak sebentar. Para pendeta tersebut antara lain adalah:

 1. Pdt. Tabri Wirjowasito (1941-1950);

2. Pdt. Siswodwijo (1953-1958);

3. Pdt. Tirtosuwarno (1958-1975);


[1] Hasil wawancara dengan beberapa warga sesepuh GKJ Ngento-ento; Bpk Paijo, Bpk alm Wagiman

[2] S.H. Soekotjo, Sejarah Gereja-gereja Kristen Jawa, Jilid 1, Di Bawah Bayang-bayang Zending 1858-1948, Memperluas Jaringan, Kawasan Yogyakarta, TPK & Sinode GKJ, 2009, hal. 336.

[3] Sugeng Irianto, Pemahaman Warga di GKJ Ngento-ento tentang Perjamuan Kudus, Selayang Pandang GKJ Ngento-ento, Skripsi, Yogyakarta: STAK Marturia, 2011, hal. 32.

[4]

 


jpg080800 GKJ Demakijo

Tanggal Pendewasaan: 01 Januari 1993
Alamat: Jl. Godean KM.5,5,
Modinan GP III/38,
Banyuraden, Gamping, Sleman,
Yogyakarta - 55293
Telepon: 0274621146 Email: gkj_demakijo@yahoo.co.id
gkjdemakijo@gmail.com
Pepanthan: 1 Blok/Wilayah: 6/0
Pep. Sanggrahan
Pendeta L: 1Pendeta P: 0 Jumlah: 1
Pdt. Agus Haryanto, S.Th.,M.Min.
Vikaris: 0 Pendeta Emeritus: 0
-; -
KK: 196 Warga Dewasa: 542 Warga Anak: 165 Jumlah: 707

Visi GKJ Demakijo adalah menjadi Gereja Misioner yang pluralis, menjadi jalan berkat Tuhan bagi warga dan masyarakat melalui pelayanan Diakonia sebagai ujung tombaknya, pewartaan dan pemasyuran injil, Pembinaan Warga Gereja dan meningkatkan kerja sama dengan lembaga lain.











Pelatihan Online EasyWorship 2009 mulai 06 April 2015
- Soal Latihan 1 EasyWorship 2009 - Pembuatan Slide Tata Ibadah
- Register | Login

Kalender Liturgi GKJ November 2022





Selanjutnya:

09 Klasis Yogyakarta Utara


Sebelum:

07 Klasis Sindoro-Sumbing



MENU UTAMA:
Kidung Pasamuan Jawi (KPJ)(1)
Alkitab JAWA Prajanjian Lawas(1)
Contoh Tata Ibadah GKJ(25)
Kalender GKJ 2017(7)
Kalender GKJ 2018(12)
Kalender GKJ 2019(12)
Kalender Liturgi GKJ 2023(12)
Khotbah GKJ 2016(1)
Kidung Pasamuan Jawi (KPJ)(317)
Kidung Pasamuwan Kristen (KPK)(8)
Kidung Pasamuwan Kristen Anyar (KPKA)(345)
Kidung Pasamuwan Kristen Lawas (KPKL)(171)
Kidung Ria GKJW(30)
Klasis Gereja Kristen Jawa (GKJ)(32)
NA(1)
Pembacaan Alkitab 2016(1)
Renungan GKJ 2022(29)
Renungan GKJ 2023(13)
Tentang GKJ(3)
xxx(4)

Arsip Klasis Gereja Kristen Jawa (GKJ)..


Register   Login  


Tags:

Kalender Liturgi GKJ November 2022


Kostenlose Backlinks bei http://backl.pommernanzeiger.de Seitenpartner www.condor-bbs.com Rankingcloud.de - Hosting in der Cloud Suchmaschinenoptimierung Kostenloser Auto-Backlink von www.cheers2.de